Langsung ke konten utama

Suku bangsa dari provinsi Sumatera Selatan

Suku bangsa/etnis dari provinsi Sumatera Selatan terdiri dari suku-suku Melayu, Komering dan lain-lain. Suku-suku Melayu menuturkan bahasa Musi (dituturkan suku-suku Melayu di tepian sungai Musi hingga muaranya dan pesisir serta tepian sungai Kelingi, sungai Semangus, sungai Lakitan, sungai Rawas, sungai Batanghari Leko, sungai Belida, dll. Mencakup kabupaten Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Musi Banyuasin, kota Palembang, kabupaten Banyuasin, kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, sebagian Muara Enim, sebagian Ogan Ilir). Bahasa Melayu Tengah (dituturkan suku-suku Melayu di hulu sungai Musi dan dataran tinggi Bukit Barisan hingga tepian sungai Lematang, sungai Enim, sungai Rambang, sungai Ogan, dll. Mencakup kabupaten Empat Lawang, Lahat, kota Pagar Alam, kabupaten Muara Enim, kota Prabumulih, kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu, Ogan Ilir). Bahasa Lembak atau Col dituturkan suku Lembak di kota Lubuk Linggau, kabupaten Musi Rawas, dan kabupaten Empat Lawang. Suku Komering, Kayuagung, Daya, dan Ranau menuturkan bahasa Lampung atau varian bahasa Lampung. Wilayah kediaman mereka di bagian selatan provinsi Sumatera Selatan hingga perbatasan dengan provinsi Lampung, terutama di sekitar danau Ranau hingga sepanjang tepian sungai Komering (kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Ogan Komering Ulu Timur dan kabupaten Ogan Komering Ilir). Suku Haji menuturkan bahasa Haji yg menurut klasifikasi ethnologue masih tergolong varian bahasa-bahasa Melayu walaupun secara budaya dekat ke etnis Lampung.
Berikut daftar suku-suku di Sumatera Selatan
1. Suku Rawas
2. Suku Musi
3. Suku Belida
4. Suku Melayu Banyuasin
5. Suku Melayu Palembang
6. Suku Penesak
7. Suku Pegagan
8. Suku Lintang
9. Suku Kikim
10. Suku Besemah
11. Suku Semidang
12. Suku Gumai
13. Suku Rambang
14. Suku Semende
15. Suku Ogan
16. Suku Kisam
17. Suku Komering
18. Suku Kayuagung
19. Suku Haji
20. Suku Daya
21. Suku Ranau
22. Suku Anak Dalam
23. Suku Rejang
24. Suku Lembak
Dll

Suku-suku lainnya yaitu Jawa, Minangkabau, Sunda, Bali, Tionghoa, dll.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wilayah Budaya Minangkabau

Bahasa-bahasa Malayo-Chamic (cabang dari bahasa Malayo-Polynesia, dalam rumpun Austronesia) terbagi dua kelompok, yaitu Melayik dan Chamic. Bahasa-bahasa kelompok Melayik dituturkan oleh suku-suku Dayak yaitu Kendayan, Keninjal, Bamayo, Iban, dll. Kemudian Urak Lawoi', Melayu dan suku-suku serumpun Melayu lainnya seperti Minangkabau, Kerinci, Besemah, Banjar, Kutai, dll. Sedangkan kelompok bahasa-bahasa Chamic dituturkan oleh suku-suku Aceh, Cham, dll. Bahasa-bahasa Kreol Melayu dituturkan oleh suku Betawi, Melayu Kokos, Melayu Bali, Melayu Sri Lanka, dll. Bahasa Minangkabau merupakan salah satu bahasa Melayik yang dituturkan oleh suku/etnis Minangkabau dan suku/etnis yang berkaitan dengan Minangkabau. Bahasa ini dituturkan di pulau Sumatera bagian tengah (termasuk dialek Penghulu di prov. Jambi bagian barat) hingga pesisir barat pulau Sumatera bagian utara (dialek Pasisi di pesisir barat prov. Sumatera Utara dan dialek Jamee / Jamu di pesisir barat prov. Aceh). Di semenanjung Tan

3. Suku bangsa Pomak (Помаци Pomatsi)

            Orang Pomak adalah komunitas muslim berbahasa Bulgaria yang berasal dari atau pribumi Bulgaria, Yunani bagian utara, Turki, Albania, Makedonia dan Kosovo. Orang Pomak menuturkan bahasa Bulgaria sebagai bahasa ibu mereka yang di Yunani dan Turki dikenal sebagai bahasa Pomak. Mereka biasanya didefinisikan sebagai Muslim Slavia. Kebanyakan orang Pomak yang hidup diluar negara Bulgaria biasanya fasih berbahasa tempatan, contohnya, orang Pomak yang hidup di Albania fasih berbahasa Albania, yang hidup di Yunani fasih berbahasa Yunani dan fasih berbahasa Turki di negara Yunani dan Turki. Belakangan ini,masyarakat Pomak di dua negara, khususnya di negara Turki, kebanyakan dari mereka telah mengadopsi bahasa Turki sebagai bahasa pertama sebagai akibat pendidikan dan hubungan keluarga dengan masyarakat Turki. Hingga saat ini, Asal usul Suku bangsa Pomak masih diperdebatkan, tetapi kebanyakan dari mereka saat ini menganggap bahwa nenek moyang mereka adalah asli suku bangsa Bul